Fakta-fakta Anak Kedua yang Jarang Terungkap
Ketika kita berbicara mengenai anak pertama, kedua dan ketiga, hal pertama yang selalu dipikirkan adalah anak pertama selalu menjadi pelindung keluarga, sedangkan anak bungsu adalah anak yang selalu dimanja di keluarga. Lantas seperti apakah anak kedua di keluarga? Apabila kita membandingkan dengan anak sulung dan anak bungsu, anak kedua dari tiga bersaudara memang jarang dibicarakan karena anak kedua dituntut untuk selalu bersikap dewasa karena harus mengalah kepada adik dan menghormati kakaknya.
Berikut adalah 7 fakta mengenai anak kedua yang jarang diketahui.
Berikut adalah 7 fakta mengenai anak kedua yang jarang diketahui.
1. Anak Kedua Memiliki Karakter yang Berbeda dari Kakak atau Adiknya
Fakta pertama, anak kedua selalu memiliki karakter yang berbeda jika dibandingkan dengan kakak dan adiknya.
Jika si anak pertama atau sering dipanggil sulung dan anak terakhir atau yang sering dipanggil bungsu selalu mendapatkan perhatian yang lebih dari orang tua, maka itu berbeda dengan anak kedua.
Anak kedua jauh lebih berkarakter karena mereka berbeda dari saudara-saudaranya, baik itu sikap, perilaku, ataupun gaya hidup. Anak kedua cenderung tidak ingin merepotkan orang tua, kakak ataupun adiknya. Mereka akan senantiasa berusaha sendiri dan inilah yang membuat anak kedua jauh berbeda dengan saudara-saudaranya lain.
Jika si anak pertama atau sering dipanggil sulung dan anak terakhir atau yang sering dipanggil bungsu selalu mendapatkan perhatian yang lebih dari orang tua, maka itu berbeda dengan anak kedua.
Anak kedua jauh lebih berkarakter karena mereka berbeda dari saudara-saudaranya, baik itu sikap, perilaku, ataupun gaya hidup. Anak kedua cenderung tidak ingin merepotkan orang tua, kakak ataupun adiknya. Mereka akan senantiasa berusaha sendiri dan inilah yang membuat anak kedua jauh berbeda dengan saudara-saudaranya lain.
2. Anak Kedua Sering Merasa Tersisih
Fakta kedua mengenai anak kedua; tanpa disadari, anak kedua sering merasa tersisih diantara keluarganya. Itu karena adanya anak pertama yang selalu mendapatkan perhatian yang jauh lebih besar dari keluarga.
Salah satu contoh adalah ketika ada keluarga jauh yang sedang berkunjung, hal pertama yang mereka akan tanyakan adalah mengenai perkembangan si anak pertama. Itu semua dikarenakan anak pertama adalah junjungan keluarga atau sosok teladan untuk adik-adiknya.
Perhatian yang besar itu juga selalu didapatkan oleh anak terakhir. Karena mereka adalah anak yang paling kecil di keluarga dan harus dijaga oleh kakak-kakaknya. Yang tertinggal hanyalah anak kedua seorang diri.
Salah satu contoh adalah ketika ada keluarga jauh yang sedang berkunjung, hal pertama yang mereka akan tanyakan adalah mengenai perkembangan si anak pertama. Itu semua dikarenakan anak pertama adalah junjungan keluarga atau sosok teladan untuk adik-adiknya.
Perhatian yang besar itu juga selalu didapatkan oleh anak terakhir. Karena mereka adalah anak yang paling kecil di keluarga dan harus dijaga oleh kakak-kakaknya. Yang tertinggal hanyalah anak kedua seorang diri.
3. Anak Kedua Biasanya Susah Diatur dan Berkeinginan Keras
Fakta ketiga, banyak yang bilang jika anak kedua susah untuk diatur dan berkeinginan keras. Itu semua benar adanya.
Anak kedua susah untuk diatur karena ia ingin mendapatkan perhatian yang lebih dari orang tua atau keluarganya. Karena menurut mereka, perhatian yang didapat tidak sebanding dengan perhatian yang didapatkan oleh kakak atau adiknya. Hal ini pun membuat mereka melakukan apapun untuk mendapatkan perhatian yang lebih dari orang tua. Termasuk melakukan hal-hal yang dianggap tidak baik. Semuanya hanya untuk satu tujuan semata, yaitu mendapatkan perhatian orang tua.
Jadi, jangan heran jika terkadang anak kedua terkesan nakal ya!
Anak kedua susah untuk diatur karena ia ingin mendapatkan perhatian yang lebih dari orang tua atau keluarganya. Karena menurut mereka, perhatian yang didapat tidak sebanding dengan perhatian yang didapatkan oleh kakak atau adiknya. Hal ini pun membuat mereka melakukan apapun untuk mendapatkan perhatian yang lebih dari orang tua. Termasuk melakukan hal-hal yang dianggap tidak baik. Semuanya hanya untuk satu tujuan semata, yaitu mendapatkan perhatian orang tua.
Jadi, jangan heran jika terkadang anak kedua terkesan nakal ya!
4. Anak Kedua Itu Sensitif
Fakta keempat mengenai anak kedua; banyak yang tidak tahu jika anak kedua itu lebih sensitif perasaannya atau sering disebut dengan baperan. Anak kedua menjadi lebih sensitif itu karena mereka jarang didengar atau pun diperhatikan. Ketika mereka punya masalah entah itu datang dari keluarga, teman ataupun lingkungan sekolah dan tidak adanya perhatian dari orang tua, mereka akan memendam masalah itu sendiri. Sehingga membuat mereka merasa lebih sensitif karena tidak adanya teman untuk bercerita atau sekedar mengeluarkan keluh kesah mereka. Inilah beberapa alasan yang mungkin membuat anak kedua jauh lebih sensitif perasaannya ketimbang dengan kakak ataupun adiknya.
5. Anak Kedua Lebih Produktif dan Bebas
Fakta kelima, anak kedua cenderung lebih suka untuk menyendiri dan suka melakukan apa pun yang menurut mereka itu membuat nya senang.
Terkadang dengan melakukan hal yang mereka suka seperti berpergian ke tempat yang jauh, mereka jauh lebih produktif karena mereka memiliki imajinasi yang banyak dan menarik. Mereka juga tidak suka dikekang karena mereka memiliki karakter yang ingin bebas. Oleh karena itu, anak kedua lebih menyukai pekerjaan yang fleksibel, pekerjaan yang membuat mereka lebih bebas dan lebih bisa mengkreasikan diri mereka tanpa adanya hambatan atau pun peraturan dari orang lain. Bisa diibaratkan anak kedua ini seperti burung yang ingin terbang bebas di langit yang indah.
Terkadang dengan melakukan hal yang mereka suka seperti berpergian ke tempat yang jauh, mereka jauh lebih produktif karena mereka memiliki imajinasi yang banyak dan menarik. Mereka juga tidak suka dikekang karena mereka memiliki karakter yang ingin bebas. Oleh karena itu, anak kedua lebih menyukai pekerjaan yang fleksibel, pekerjaan yang membuat mereka lebih bebas dan lebih bisa mengkreasikan diri mereka tanpa adanya hambatan atau pun peraturan dari orang lain. Bisa diibaratkan anak kedua ini seperti burung yang ingin terbang bebas di langit yang indah.
6. Anak Kedua Memiliki Pendirian yang Kuat
Fakta keenam, anak kedua memiliki pendirian yang kuat. Mereka jauh lebih memiliki pendirian yang kuat dibandingkan dengan kakaknya yang kebanyakan memiliki sikap yang keras dan tegas dan adiknya yang memiliki sikap yang kekanak-kanakan. Mereka memiliki pendirian yang kuat agar mereka bisa menjadi adik yang membantu ketika si kakak sedang dalam masalah dan bisa memberi solusi yang bagus untuk kakak mereka, juga menjadi kakak yang bisa memberi saran ataupun nasihat yang baik untuk adiknya. Itulah alasan-alasan yang membuat si anak kedua memiliki pendirian yang kuat dibandingkan dengan saudara-saudaranya yang lain.
7. Anak Kedua Sering Menjadi Mediator
Fakta ketujuh, sebagai anak kedua terkadang mereka harus menggantikan posisi si anak pertama yang mungkin bisa saja tidak sedang berada di rumah ketika sedang ada masalah. Mereka akan menggantikan posisi anak pertama untuk mengambil keputusan. Ataupun mereka juga bisa menjadi mediator atau orang penengah di antara kakak yang sedang berselisih paham dengan adik. Di sinilah anak kedua sering bertindak untuk menjadi penengah bagi saudara-saudara mereka yang sedang dihadapkan dengan permasalah yang rumit. Anak kedualah yang paling bisa atau paling sesuai mengatur permasalahan menjadi lebih mudah untuk diselesaikan
Foto : Canva
Selain Odading Mang Oleh, Jajanan Khas Sunda Ini Juga Tak Kalah Enak!
Kamu pasti tidak asing dengan Odading Mang Oleh. Kue khas Jawa Barat ini belakangan mendadak viral di media sosial karena video yang diunggah oleh salah satu warganet bernama Ade Londok. Dalam videonya tersebut, Ade Londok tampak sedang memakan roti Bandung yang berbentuk kotak menggelembung tersebut. Odading sendiri merupakan jajanan khas Bandung yang terbuat dari campuran ragi, tepung dan gula. Tapi tahukah kamu, selain odading Mang Oleh ternyata Jawa Barat juga mempunyai kue - kue tradisional yang lain yang juga tak kalah enak untuk dicoba.
Foto: Instagram @kensingtonroyal
Foto: Canva
Kesehatan Mental Itu Penting! Jaga Kesehatan Mental Kamu Dengan 5 Cara Ini
Seseorang yang memiliki banyak teman, pekerjaan baik, berpenampilan baik maupun tubuh indah belum tentu memiliki kesehatan mental yang baik. Kamu mungkin tidak menyadari seseorang sedang menghadapi masalah besar dalam hidupnya jika kamu tidak mengenal orang itu secara dekat. Bahkan kebanyakan orang terdekatpun tidak pernah sadar dengan masalah yang sedang kita hadapi.
Perlu diketahui gangguan mental dapat berdampak pada psikologis, emosional maupun kehidupan sosial seseorang. Banyak orang tidak menyadari bahwa penyakit mental lebih berbahaya daripada penyakit fisik dimana gangguan mental seseorang dapat memutuskan orang tersebut untuk mengakhiri hidupnya. Bagi kamu yang ingin memiliki kesehatan mental yang baik lakukanlah 5 hal yang sudah kami rangkum ini.
Perlu diketahui gangguan mental dapat berdampak pada psikologis, emosional maupun kehidupan sosial seseorang. Banyak orang tidak menyadari bahwa penyakit mental lebih berbahaya daripada penyakit fisik dimana gangguan mental seseorang dapat memutuskan orang tersebut untuk mengakhiri hidupnya. Bagi kamu yang ingin memiliki kesehatan mental yang baik lakukanlah 5 hal yang sudah kami rangkum ini.