Kamu pasti tidak asing dengan Odading Mang Oleh. Kue khas Jawa Barat ini belakangan mendadak viral di media sosial karena video yang diunggah oleh salah satu warganet bernama Ade Londok. Dalam videonya tersebut, Ade Londok tampak sedang memakan roti Bandung yang berbentuk kotak menggelembung tersebut. Odading sendiri merupakan jajanan khas Bandung yang terbuat dari campuran ragi, tepung dan gula. Tapi tahukah kamu, selain odading Mang Oleh ternyata Jawa Barat juga mempunyai kue - kue tradisional yang lain yang juga tak kalah enak untuk dicoba.

Kue khas Sunda pertama yang wajib kamu coba adalah Surabi Bandung. Kue yang satu ini sudah lama cukup populer bahkan kamu juga bisa menemukan surabi di luar kota Bandung. Surabi Bandung terbuat dari campuran tepung beras, santan dan terkadang menggunakan tepung terigu. Surabi memiliki campuran toping yang bervariasi seperti coklat, keju, durian, abon, hingga mayonnaise. Namun, surabi memiliki rasa original yang mana disajikan dengan kuah atau kinca yang terbuat dari gula jawa atau dengan potongan oncom untuk rasa pedas. Proses pembuatan surabi juga cukup unik dimana adonan surabi dimasak di cetakan kecil yang terbuat dari tungku tanah liat. Selain itu, Surabi Bandung dimasak diatas arang bukan di atas kompor biasa lho.

Kue yang kedua masih dari bahan dasar yang sama yaitu kelapa parut, santan dan tepung beras. Jajanan khas Sukabumi ini memiliki bentuk yang hampir mirip dengan kue pukis karena dicetak pada cetakan yang sama. Bandros memiliki cita rasa gurih dan manis dengan ditaburi gula pasir diatasnya. Namun, bagi yang tidak suka terlalu manis juga bisa menikmati Bandros tanpa gula pasir. Bandros biasanya cocok dinikmati bersama kopi dan teh. Kamu bisa menemukan Bandros di beberapa tempat di Bandung. Penujual Bandros mudah ditemui dari yang berkeliling kompleks perumahan, di sekitar pusat keramaian atau perbelanjaan, bahkan di pinggir jalan.

Jajanan yang satu ini cocok banget buat kamu yang pecinta rasa manis. Nama Colenak adalah singkatan dari dicocol enak. Colenak ini terbuat dari peuyeum (tape singkong) yang dibakar dan disajikan dengan gula jawa. Kamu bisa menyantap jajanan enak dengan cara dicocolkan pada gula jawa cair dan serutan kelapa. Dalam teknik memasaknya kandungan gula dalam tapai membuat tapai tersebut mudah gosong yang merupakan bagian terenak dari kudapan ini. Awalnya, Colenak diperkenalkan oleh Aki Murdi pada tahun 1930. Aki Murdi dan tiga generasinya kini telah menjual Colenak dengan dua varian rasa yaitu durian dan nangka.

Selanjutnya ada jajanan yang terbuat dari singkong namun memiliki cita rasa berbeda. Combro merupakan singkatan dari oncom di jero yang memiliki arti oncom di dalam. Combro memiliki cita rasa pedas dan gurih karena terbuat dari parutan singkong yang didalamnya berisi sambal oncom yang digoreng. Untuk sambal oncomnya, merupakan perpaduan dari bawang, cabai rawit dan cabai merah. Sedangkan Misro adalah singkatan dari amis di jero yang berarti manis di dalam. Kebalikan dari Combro, Misro bercita rasa manis karena terdapat gula merah di dalamnya. Combro dan Misro sangat pas kamu padukan jika ingin menikmati cemilan pedas dan manis.

Jajanan dengan nama dan bentuk yang unik ini berasal dari Garut, Jawa Barat. Kata Burayot memiliki arti menggantung karena dalam proses penyajiannya, Burayot digantung ke sebuah tusuk bambu kecil. Burayot terbuat dari campuran gula merah, tepung beras, kacang tanah, dan minyak kelapa. Perpaduan gula merah dan kacang tanah menghasilkan cita rasa manis legit dan gurih lembut. Selain itu, Burayot juga bertekstur empuk karena melalui proses penggorengan yang tidak terlalu lama. Kamu bisa menjumpai kue Burayot di pasar - pasar tradisional yang digoreng dadakan, sehingga kamu bisa menikmatinya selagi panas. Selain sebagai jajanan sehari - hari, Burayot juga biasanya dijadikan kue khas lebaran khususnya di daerah Garut.

Kue dengan nama unik lainnya yaitu Putri Noong yang artinya putri yang mengintip dalam bahasa Sunda. Hal ini dikarenakan isian pisang yang terlihat seperti 'mengintip' dari balik balutan kulit tepung singkong kenyal tebal dan taburan kelapa parut diluarnya. Proses pembuatan Putri Noong dengan cara adonan singkong yang diparut dan diberi pewarna makanan lalu bagian tengahnya diberi buah pisang. Setelah dikukus, kemudian kue ini diberi parutan kelapa. Putri Noong memiliki warna - warna yang cantik dengan warna kuning yang berasal dari pisang serta warna merah dan hijau yang berasal dari balutan tepung di bagian luar.

Siapa yang tidak kenal dengan duo jajanan khas Sunda ini? Saking populernya, kamu bisa menemui Cireng dan Cilok tidak hanya di kota - kota Jawa Barat saja. Cireng diambil dari singkatan aci digoreng, sedangkan Cilok adalah singkatan dari aci dicolok. Cireng dan Cilok sama - sama terbuat dari tepung aci/tepung tapioka yang diberi bumbu. Perbedaan dari kedua jajanan ini ialah cara pembuatan dan jenis bumbu atau sambalnya. Cireng dimasak dengan cara digoreng dan biasanya dicocol dengan bumbu rujak yang terbuat dari kecap dan cabai. Seiring perkembangannya, Cireng kini memiliki isi yang variatif yaitu keju, ayam, hingga sosis. Sedangkan Cilok dibuat dengan cara direbus dan memiliki bentuk bulat. Cilok biasanya ditusuk seperti sate dan dimakan dengan bumbu kacang atau saus sambal.