Taman bermain selayaknya menjadi tempat hiburan bagi keluarga. Taman bermain biasanya menjadi salah satu alternatif untuk mengisi waktu libur atau untuk sejenak melupakan rutinitas yang membosankan.
Tapi, apakah kamu berani untuk berlibur di lima taman hiburan yang menyeramkan ini? Dijamin, tidak! Mengapa?

Spreepark, wahana permainan yang terletak di Berlin ini telah ditinggalkan sejak tahun 2002. Speepark, yang sebelumnya bernama VEB Kulturpark Plänterwald dibangun oleh pemerintahan sosialis Jerman Timur pada tahun 1969. Kulti bertahan cukup lama hingga runtuhnya Tembok Berlin 20 tahun kemudian.

Setelah reunifikasi Jerman, taman bermain itu tetap hidup oleh Senat dan Spreepark Gmbh. Bersama mantan direktur Spreepark, Norbert Witte, mereka awalnya menetapkan tujuan untuk memodernisasi taman guna menarik lebih banyak pengunjung. Witte sendiri adalah pemain sandiwara di salah satu atraksi yang terkenal dan berpengalaman. Dalam masa-masa paling suksesnya, ia berhasil menarik 1,5 juta pengunjung tahunan ke pameran tersebut.

Saat ini Spreepark sudah tidak beroperasi. Semua sisa-sisa permainan tergeletak begitu saja hingga termakan karat dan tertutupi rumput yang tumbuh liar. Bianglala besar di taman itu dapat berputar sendiri ketika terkena tiupan angin, menimbulkan suara decitan yang bisa membuatmu merinding!

Six Flags New Orleans yang sebelumnya lebih dikenal dengan Jazzland menjadi bayangan yang menyeramkan. Taman seluas 140 hektar itu hanya terbuka untuk umum selama lima tahun pertama dibuka pada 2000 hingga pada akhirnya terpaksa untuk menutup pintunya ketika Badai Katrina melanda Louisiana pada 2005.
Badai mengakibatkan 80% New Orleans terendam banjir, tidak terkecuali Six Flags. Taman bermain itu terendam air sedalam 6 meter. Sementara air mengering sebulan kemudian, atraksi-atraksi di taman sudah terlanjur terlalu rusak, dan pada 2006 diambil keputusan untuk ditutup untuk selamanya.
Saat ini tidak seorangpun diizinkan untuk memasuki taman bermain Six Flags. Polisi berpatroli di sekitar taman untuk berjaga.

Pada tahun 1990-an, Okpo Land di Korea dulunya adalah taman hiburan paling populer di Asia. Namun, setelah serangkaian kecelakaan mengerikan, taman itu ditutup secara misterius, sekarang hanya memberikan bayangan sebagai wahana berhantu.
Wahana bertema bebek, yang merupakan salah satu atraksi utama di taman, diketahui telah menyebabkan setidaknya satu kematian di awal tahun 1990-an. Sebuah kereta tergelincir dan jatuh ke tanah, menewaskan satu orang dan melukai beberapa lainnya. Permainan itu tetap berjalan dan tidak ada kompensasi atau permintaan maaf yang diterima, sehingga menimbulkan desas-desus tentang pemilik yang membayar pejabat lokal.

Pada 1999, wahana bertema bebek itu kembali merenggut nyawa. Sekali lagi, salah satu kereta tergelincir dan terbalik yang menyebabkan kematian seorang gadis muda. Sejak itu, pemilik dari Okpo Land menghilang tanpa jejak. Akhirnya, pada tahun 1999, Okpo Land resmi ditutup.

Pripyat Amusement Park hanya buka satu hari: 27 April 1986-sebagai tempat bermain bagi pengungsi Ukraina. Dekorasi yang meriah masih tersisa dan telah berubah menjadi menyeramkan. Pasalnya, taman bermain ini hanya berumur satu hari. Taman terpaksa ditutup karena tragedi Chernobyl, 26 April 1986.
Rencananya, taman bermain akan dibuka secara resmi pada 1 Mei 1986, namun semua rencana berubah. Bianglala yang menjulang telah menjadi ikon bencana nuklir.
Hingga saat ini taman tersebut masih mengandung berbagai tingkat radiasi, meskipun area beton sebagian besar aman. Area di bawah bianglala memiliki tingkat radiasi tertinggi di taman hiburan. Taman telah terbengkalai selama puluhan tahun tanpa terjamah tangan manusia. Pripyat Amusement Park menjadi tempat yang horror!

Gulliver's Kingdom diambil dari novel terkenal Gulliver’s Travels oleh Jonathan Swift. Di tengah taman tergeletak model raksasa dari karakter novel, Lemuel Gulliver yang diikat ke tanah. Inilah adegan terkenal di mana Gulliver ditangkap oleh orang-orang kecil di Lilliput.
Taman ini dibangun di sebelah Gunung Fuji dekat Aokigahara, 'hutan bunuh diri' Jepang yang terkenal dan dekat dengan bekas markas Aum Shinrikyo, sekte yang bertanggung jawab atas 13 kematian dalam serangan gas sarin Tokyo tahun 1995. Gulliver's Kingdom dibuka pada tahun 1997, tetapi empat tahun kemudian terpaksa ditutup karena kurangnya pengunjung. Kini sisa taman bermain itu terbengkalai dengan patung besar Gulliver yang tergeletak di tengah taman sudah cukup memberi kesan seram. Namun, ditambah dengan lokasinya yang dekat dengan "hutan bunuh diri" dijamin membuatmu ogah untuk mampir.