Jika membahas soal tanah di Kalimantan maka yang akan dipikiran kamu adalah tentang suku Banjar atau suku Dayak. Akan tetapi, tau kah kamu kalau sebenarnya suku Banjar berbeda dengan suku Dayak. Suku Banjar sendiri merupakan penduduk asli Kalimantan Selatan. Nah, untuk kamu yang penasaran dengan fakta-fakta menarik dari suku Banjar, kami telah merangkum pada halaman ini. Untuk melihat fakta-fakta menarik itu kamu bisa baca di halaman berikutnya.

Setiap daerah pasti memiliki ciri khas rumah adat, begitu pula dengan suku Banjar. Suku Banjar memiliki ciri rumah seperti atapnya yang tinggi, sehingga rumah adat suku Banjar disebut juga sebagai Rumah Bubungan Tinggi. Rumah adat ini dulunya adalah rumah yang di tempati oleh raja. Sehingga punya nilai derajat yang lebih tinggi dibandingkan dengan rumah umum biasanya.

Jika dikaji lebih dalam, sebenarnya rumah adat suku Banjar atau sering disebut rumah Urang Banjar memiliki 11 jenis rumah adat. 11 jenis rumah adat itu dibagi berdasarkan tinggi bubungan dan tinggi derajat dari penghuni. Karena semakin tinggi bubungan itu maka semakin tinggi pula kasta penghuni tersebut.

Selain rumah adatnya yang begitu menarik, ada juga beberapa upacara adat suku Banjar yang menarik untuk di ketahui. Salah satu upacara adat Urang Banjar adalah ketika memperingati usia kehamilan yang masuk ke 7 bulan. Upacara adat ini dinamakan oleh orang suku Banjar yaitu upacara mandi Tian Mandaring. Tetapi ada juga panggilan lain untuk upacara satu ini yaitu Bapagar Mayang.

Sedangkan untuk upacara lainnya ada upacara adat yang di sebut Baayun Mulud dan Upacara Batimbang. Untuk upacara Baayun Mulud biasanya dilakukan ketika memperingati atas lahirnya Nabi Muhammad SAW. Sedangkan upacara Batimbang biasanya dilakukan untuk memperingati jika ada anak yang lahir di bulan safar akan memiliki tabiat yang kurang bagus. Sehingga dilakukan upacara Batimbang untuk si anak agar anak tersebut dapat tumbuh dengan baik dan seimbang.

Seperti daerah lainnya, suku Banjar memiliki bahasanya sendiri yaitu Bahasa Banjar. Bahasa Banjar tersebut di bagi menjadi dua. Yang pertama adalah Bahasa Banjar Kuala, dimana Bahasa Banjar ini digunakan oleh penduduk yang tinggal di daerah seperti Banjarmasin, Kota Banjarbaru, dan Kabupaten Banjar.

Sedangkan yang kedua adalah Bahasa Banjar Hulu, dimana penduduk daerah kawasan Banua Anam yang menggunakan Bahasa Banjar Hulu ini. Yang membuat 2 Bahasa Banjar ini berbeda adalah Bahasa Banjar Hulu lebih cepat di dalam pengucapannya. Mereka juga hanya menggunakan huruf vokal seperti A,I dan U. Sedangkan, Bahasa Banjar Kuala menggunakan seluruh vokal huruf seperti bahasa Indonesia.

Tidak hanya memiliki bahasa adatnya sendiri, orang suku Banjar juga memiliki makanan-makanan khas yang sangat terkenal. Salah satunya adalah Soto Banjar. Soto Banjar banyak menjadi incaran dikarenakan kuah yang dimilikinya menggunakan kuah bening dan isiannya tidak menggunakan nasi melainkan ketupat.

Selain soto Banjar, ada juga Gangan Paliat. Makanan ini juga merupakan makanan khas orang suku Banjar. Makanan ini memiliki aroma yang kuat, itu dikarenakan adanya campuran antara santan dan kunyit di dalamnya. Jika di lihat Gangan Paliat persis seperti opor tapi sebenarnya berbeda. Biasanya Gangat Paliat disajikan bersamaan dengan sayur daun singkong dan nasi putih.

Selain makanan, bahasa dan lain-lainya. Alat musik dari suku Banjar juga beragam. Salah satu alat musik yang terkenal berasal dari Kalimantan Selatan adalah Musik Panting. Alat musik Panting ini dimainkan dengan cara di petik, alat musik Panting ini seperti gitar tetapi sedikit berbeda. Alat musik Panting biasanya dimainkan bersamaan dengan alat musik lainnya seperti ketipung, tamborin, kendang dan lain-lainnya.

Selain Panting, ada juga Kintung yang merupakan alat musik asli yang berasal dari Kalimantan Selatan. Alat musik Kintung mirp seperti angklung dari Jawa Barat. Kintung juga terdiri dari 7 ruas bambu yang masing-masing ruas bambunya memiliki ukurang yang berbeda-beda. Itu mengapa alat musik ini bisa dikatakan mirip seperti Angklung dari Jawa Barat.